Akankah Kamala Harris Menghancurkan Benteng Seksisme dan Rasisme yang Mengakar dalam Politik Amerika?
Partai Demokrat AS akan mencalonkan Wakil Presiden Kamala Harris sebagai capres dalam pemilu mendatang. Pencalonan ini menjadi pertaruhan能否 mengatasi sejarah rasisme dan seksisme. Keputusan ini diambil setelah Presiden Biden mundur dari pencapresan karena kekhawatiran stamina fisik dan mental. Harris menghadapi tantangan besar, termasuk hanya memiliki waktu tiga bulan untuk berkampanye dan mempersatukan partai. Meskipun AS belum pernah memilih wanita kulit hitam sebagai presiden, para pemilih mempertanyakan apakah Harris dapat mengatasi hambatan tersebut. Tantangan lain yang dihadapi adalah menyatukan Partai Demokrat dan mendapatkan dukungan finansial.