Akselerasi Transformasi Berkelanjutan Asia Tenggara: Prioritaskan 5 Sektor Utama
Investasi ramah lingkungan di Asia Tenggara meningkat 20% pada tahun 2023 menjadi $6,3 miliar. Meskipun ada kemajuan dalam kebijakan hijau, investasi ini masih jauh dari target $1,5 triliun untuk sektor energi dan alam. Asia Tenggara menghadapi tantangan dalam memenuhi kebutuhan energi yang terjangkau dan mengurangi emisi. Untuk mempercepat transisi hijau, laporan tersebut mengidentifikasi lima sektor utama: kebijakan insentif, mekanisme pembiayaan inovatif, investasi swasta, proyek percontohan, dan kolaborasi regional. Negara-negara Asia Tenggara didorong untuk mengidentifikasi area dampak tinggi dan insentif khusus untuk mendorong persaingan ramah lingkungan. Kolaborasi lintas negara juga penting untuk memajukan agenda hijau. Jaringan listrik lintas batas dapat meningkatkan akses ke energi terbarukan, sementara pasar karbon sukarela dapat memberikan pendanaan untuk solusi berbasis alam. Menyelaraskan definisi keuangan ramah lingkungan melalui Taksonomi ASEAN dapat meningkatkan kepercayaan investor dan menarik modal. Pemerintah, perusahaan, dan investor memiliki peran penting dalam berinvestasi, mendukung proyek, dan berkolaborasi untuk mencapai target iklim dan pertumbuhan ekonomi hijau di Asia Tenggara.