Alasan Resmi Pemerintah atas Penurunan Siginifikan Populasi Kelas Menengah

Alasan Resmi Pemerintah atas Penurunan Siginifikan Populasi Kelas Menengah

Kelas menengah Indonesia menyusut. Kini, kelompok yang berpenghasilan Rp1,2-6 juta per bulan hanya 17,44%. Penurunan ini diimbangi peningkatan jumlah kelompok rentan (Rp532 ribu-1,2 juta) menjadi 72,75%. Pemerintah mengakui penurunan ini, tetapi berpendapat banyak kelas menengah beralih jadi pekerja mandiri yang belum terdata. Penurunan kelas menengah juga karena pola kerja dari rumah (WFH) saat pandemi, di mana anak muda jadi freelancer di perusahaan asing. Meskipun demikian, pemerintah mengklaim kemiskinan menurun. Pada Maret 2024, penduduk miskin hanya 9,03%. Tren penurunan kelas menengah juga terlihat dari deflasi tiga bulan berturut-turut. Deflasi terjadi karena konsumen tidak mampu mengonsumsi barang secara wajar. Jika konsumsi terus menurun, Indonesia berisiko mengalami resesi. Dunia usaha akan memangkas biaya produksi, termasuk memotong gaji pekerja, sehingga upah akan stagnan atau menurun.