Ancaman Perpecahan Partai, PDIP Bukan Satu-Satunya Target

Peristiwa "Kudatuli" pada 1996, menurut Ganjar Pranowo dari PDIP, bukan sekadar peristiwa partai politiknya saja. Ganjar menyebut tragedi tersebut dapat terjadi pada siapa saja, baik partai politik maupun individu, dalam bentuk yang berbeda. Ganjar menjelaskan bahwa PDIP saat itu mengalami serbuan fisik dan tekanan dari penguasa. Namun, PDIP melawan tekanan tersebut melalui jalur hukum dan meraih kemenangan. Peristiwa Kudatuli, kata Ganjar, dapat terjadi pada partai politik lain dalam bentuk yang berbeda untuk mencegah mereka bersuara. PDIP telah mengusulkan kepada Komnas HAM agar peristiwa Kudatuli dikategorikan sebagai pelanggaran HAM berat. Ganjar menekankan bahwa hal tersebut membutuhkan perjuangan yang berkelanjutan, bahkan jika penguasa menolak usulan tersebut.