Apakah Utang Jatuh Tempo Rp800 Triliun Akan Mengguncang Fondasi Pemerintahan Prabowo?
Tahun depan, pemerintahan Prabowo akan menghadapi utang jatuh tempo sebesar Rp800 triliun, terdiri dari Rp705,5 triliun Surat Berharga Negara (SBN) dan Rp94,83 triliun pinjaman. Utang ini tidak menjadi masalah jika kondisi ekonomi, politik, dan persepsi APBN tetap stabil. Namun, jumlah utang ini cukup tinggi jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Analis menilai utang tersebut tidak terlalu berbahaya karena ekonomi Indonesia kuat. Namun, utang ini melonjak drastis selama pemerintahan Jokowi dan berpotensi mengganggu program Prabowo. Hanya 40% anggaran belanja APBN yang bisa digunakan Prabowo, sisanya untuk biaya rutin dan bunga utang. Untuk mengatasi masalah ini, Prabowo memiliki tiga pilihan: * Menekan biaya rutin (sulit dilakukan) * Menaikkan pendapatan negara (sulit dilakukan dalam kondisi sulit) * Menambah utang (risiko tinggi)