Dampak Artifisial Intelijen (AI) pada Bidang Jurnalisme: Ancaman atau Peluang?

Dampak Artifisial Intelijen (AI) pada Bidang Jurnalisme: Ancaman atau Peluang?

**Kecerdasan Buatan di Jurnalisme** Kecerdasan buatan (AI) mulai digunakan di ruang redaksi, membantu tugas-tugas seperti menyalin audio, meringkas teks, dan menerjemahkan wawancara. Namun, muncul kekhawatiran bahwa AI dapat menggantikan jurnalis. **Biaya AI Menurun** Biaya AI generatif telah menurun, membuatnya lebih mudah diakses oleh redaksi kecil. Namun, hal ini juga menimbulkan kekhawatiran tentang berita palsu dan konten yang diambil dari pihak lain. **Menyoal Regulasi** Organisasi media dan teknologi sedang bekerja sama untuk mengatasi masalah konten palsu dan mengatur penggunaan AI dalam jurnalisme. Piagam Paris tentang AI dan Jurnalisme menekankan transparansi dan pelaporan lapangan untuk memastikan kualitas berita. **Menolak atau Berkolaborasi?** Beberapa organisasi media, seperti New York Times, menolak AI dan menuduhnya melanggar hak cipta. Namun, yang lain seperti Axel Springer dan AP telah berkolaborasi dengan AI untuk meningkatkan efisiensi. **Kesimpulan** Penggunaan AI dalam jurnalisme memunculkan peluang dan tantangan. Sementara AI dapat meningkatkan efisiensi, penting untuk memastikan transparansi dan kualitas berita, serta menyelaraskan regulasi dengan perkembangan teknologi yang pesat.