Dampak Kerusakan Lingkungan: Banjir Melanda Halmahera Tengah

Dampak Kerusakan Lingkungan: Banjir Melanda Halmahera Tengah

Banjir melanda beberapa desa di Halmahera Tengah, Maluku Utara, akibat rusaknya hutan karena penambangan nikel. Deforestasi seluas 26.100 hektare membuat hutan tidak dapat menahan air hujan yang sangat deras. Hal ini menyebabkan air bercampur tanah dan logam mengalir ke dataran rendah dan pesisir. Sebanyak 6.567 penduduk dan ribuan pekerja tambang terdampak banjir. Enam sungai berpotensi menyebabkan banjir lebih besar. Pemerintah daerah dinilai kurang serius menangani bencana akibat tidak memiliki data pasti jumlah warga terdampak. Model penanganan bencana pun berpotensi terkendala dan terlambat. TNI/Polri dan BPBD mengevakuasi warga terjebak dan membantu posko di daerah terdampak. Evakuasi dimulai sejak Minggu (21/7/2024) dan masih berlangsung.