Dampak Langsung Penyelewengan BBM dan Pupuk Bersubsidi pada Kenaikan Harga Beras: Analisis Mendalam
Kenaikan harga beras diduga akibat kecurangan dalam pendistribusian pupuk subsidi dan BBM subsidi. Kecurangan pupuk subsidi menyebabkan petani membeli pupuk mahal, sehingga biaya produksi beras meningkat. Dalam lima tahun terakhir, ada 47 kasus penyelewengan pupuk yang mengakibatkan kelangkaan. Penyimpangan BBM subsidi juga terjadi, sehingga bahan bakar yang seharusnya disalurkan ke petani justru masuk ke pertambangan. Akibatnya, biaya transportasi petani menjadi tinggi dan kembali berimbas pada harga beras. Meski Satgas Pangan Polri menyebutkan penyelewengan pupuk dan BBM, mereka tidak merinci berapa kuota yang diselewengkan dan seberapa besar dampaknya pada harga beras. Pengamat pertanian mempertanyakan apakah penyelewengan tersebut signifikan, karena jika tidak, dampaknya tidak akan sebesar ini. Selain itu, korelasi antara penyelewengan BBM subsidi dan harga beras diragukan, karena angkutan beras tidak menggunakan BBM subsidi. Masalah pupuk bersubsidi sebenarnya sudah ada dari awal penyaluran, di mana petani sering kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi karena stok tipis atau dimainkan oleh pedagang. Hal ini juga diperparah oleh perang Ukraina-Rusia yang menyebabkan harga bahan baku pupuk naik. Selain kecurangan, penyebab lain kenaikan harga beras adalah fenomena El Nino dan sistem izin pengambilan pupuk subsidi yang bermasalah, sehingga menyebabkan produksi beras menurun.