Dampak Menggelegar: Masa Depan Golkar Pasca Pengunduran Diri Airlangga Hartarto
Airlangga Hartarto mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Pengunduran diri mendadak ini terjadi hanya 4 bulan sebelum munas pergantian ketua umum. Airlangga menyebutkan alasannya mundur adalah untuk menjaga keutuhan Golkar dan stabilitas pemerintahan saat transisi dari era Jokowi ke Prabowo Subianto. Agung Baskoro, seorang analis politik, memprediksi peta politik Pilkada 2024 tidak akan banyak berubah, kecuali di daerah strategis seperti Jakarta dan Jawa Timur. Calon kepala daerah yang telah mendapat dukungan Golkar kemungkinan besar tidak akan terpengaruh. Namun, susunan menteri dari Golkar di kabinet Prabowo-Gibran diperkirakan akan berubah karena ketum Golkar yang baru akan mendorong orang terdekatnya. Agung menambahkan, posisi Golkar di Koalisi Indonesia Maju (KIM) tidak akan berubah signifikan, karena partai tersebut tetap menjadi penggerak utama koalisi. Sementara itu, Adib Miftahul, analis politik lainnya, juga menilai perubahan susunan calon kepala daerah yang diusung Golkar hanya akan kecil. Ia memprediksi Golkar akan mempertahankan kadernya yang sudah on fire di Pemilu 2024. Meskipun Airlangga mengundurkan diri, Golkar diperkirakan akan tetap solid dan bersatu dalam menghadapi Pilkada 2024, dengan kemungkinan perubahan sekitar 20% pada susunan calon kepala daerah.