Dick Schoof, Mantan Kepala Badan Intelijen, Memulai Jabatan sebagai Perdana Menteri Belanda
Dick Schoof, mantan kepala intelijen, dilantik sebagai Perdana Menteri Belanda. Ia memimpin kabinet sayap kanan yang akan menerapkan kebijakan imigrasi yang ketat. Pelantikan Schoof mengikuti kemenangan pemilu Geert Wilders, pemimpin sayap kanan, namun Wilders mengesampingkan ambisinya menjadi perdana menteri untuk memfasilitasi negosiasi koalisi. Koalisi tersebut sepakat bahwa pemimpin mereka tidak akan menjadi menteri, dan memilih Schoof sebagai perdana menteri. Schoof akan menerapkan kebijakan koalisi termasuk pembatasan ketat pada imigrasi dan kemungkinan pemindahan kedutaan Belanda di Israel ke Yerusalem.