Dilema Air Tanah Jakarta: Menjembatani Kesenjangan Akses dan Keberlanjutan

Dilema Air Tanah Jakarta: Menjembatani Kesenjangan Akses dan Keberlanjutan

Air tanah yang penting di Jakarta terancam akibat pertumbuhan penduduk dan urbanisasi yang tidak terkendali. Peningkatan penggunaan air untuk rumah tangga dan industri telah mengurangi cadangan air tanah. Pengambilan air tanah yang berlebihan menyebabkan penurunan permukaan tanah, meningkatkan risiko banjir rob karena air laut masuk ke daratan. Hal ini juga mencemari air tanah, sehingga membahayakan kesehatan masyarakat. Pertumbuhan penduduk yang padat menambah beban pada air tanah. Kepadatan penduduk tertinggi di Jakarta Pusat dan Jakarta Barat, berkontribusi pada konsumsi air tanah yang tinggi. Eksploitasi air tanah yang berlebihan memaksa warga beralih ke air yang mahal dan sulit diakses bagi masyarakat miskin. Banjir dan kerusakan infrastruktur akibat penurunan permukaan tanah juga menimbulkan kerugian ekonomi dan membahayakan kesehatan. Jika tidak segera diatasi, Jakarta bisa mengalami kerugian ekonomi hingga Rp10 triliun per tahun akibat banjir rob.