Dominasi Bahan Bakar Fosil di Sumatera Selatan Hambat Transisi Energi Terbarukan

Dominasi Bahan Bakar Fosil di Sumatera Selatan Hambat Transisi Energi Terbarukan

Sumatera Selatan masih bergantung pada energi fosil (batu bara, gas, dan minyak), dengan pemanfaatan energi terbarukan yang masih rendah (23,85%). Hal ini berpotensi menjadi masalah karena ketersediaan bioenergi yang tidak selalu stabil. Diperlukan diversifikasi energi terbarukan yang potensial, seperti energi surya di Sumsel (389,5-441,2 GW). Namun, pemanfaatan energi surya melalui PLTS masih kecil (7,75 MWp). Pemerintah perlu mendorong pemanfaatan energi terbarukan dengan memberikan ruang bagi pengembangannya dan mempertimbangkan penggantian rencana penambahan PLTU dengan energi terbarukan. Strategi memacu pemanfaatan energi terbarukan di daerah penghasil batu bara seperti Sumsel meliputi memprioritaskan energi terbarukan variabel seperti PLTS dan PLTB.