Dugaan Penyelewengan Iuran Keamanan di RW Picu Pertanyaan Serius dari Sekolah Petra
Warga RW 3 Manyar Sabrangan berselisih dengan pengelola Sekolah Petra terkait iuran keamanan. Sekolah Petra keberatan dengan kenaikan iuran dari Rp 25 juta menjadi Rp 35 juta karena tidak pernah dilibatkan dalam penetapannya. Petra menolak membayar iuran sebesar Rp 32 juta yang ditetapkan sebelumnya karena laporan pertanggungjawabannya tidak transparan. RW mengancam menutup akses jalan ke sekolah jika iuran tidak dibayarkan, sehingga Petra terpaksa membayar. Meski sudah dimediasi oleh Polsek, laporan pertanggungjawaban iuran tetap tidak diberikan. Pada 15 Mei, RW menutup akses ke sekolah sebagai "shock therapy". Petra melapor ke Komisi C DPRD Surabaya, yang kemudian memfasilitasi pertemuan untuk membahas masalah tersebut.