Evaluasi Ulang Penangkap Karbon dan Co-firing untuk Mendukung Penyusunan NDC Kedua yang Efektif

Evaluasi Ulang Penangkap Karbon dan Co-firing untuk Mendukung Penyusunan NDC Kedua yang Efektif

Penyusunan rencana penurunan emisi (NDC) Indonesia kedua harus mempertimbangkan ulang penggunaan teknologi penangkap karbon (CCS) dan campuran biomassa (co-firing) dalam pembangkit listrik. Alasannya: * **CCS di PLTU tidak efektif:** Teknologi CCS dinilai tidak efektif dan berpotensi memperpanjang penggunaan PLTU batu bara, yang bertentangan dengan transisi energi menuju energi terbarukan. * **Co-firing memperpanjang usia PLTU:** Pembakaran biomassa bersama batu bara juga berisiko memperpanjang umur PLTU, serta menimbulkan kekhawatiran tentang stok biomassa yang terbatas. * **Dampak pada penyerapan emisi:** Penggunaan biomassa perlu dipastikan tidak mengganggu penyerapan emisi dari hutan dan penggunaan lahan (FOLU). IESR merekomendasikan pertimbangan prinsip-prinsip Perjanjian Paris, transparansi monitoring dan evaluasi, serta keselarasan dengan hasil COP28 yang berfokus pada aksi, implementasi, investasi, dan transisi yang adil dalam penyusunan NDC kedua Indonesia.