Gelombang Kemarahan Siswa Goyahkan Kepemimpinan Perdana Menteri Bangladesh
Selama 16 tahun, Perdana Menteri Sheikh Hasina berupaya mengurangi kemiskinan di Bangladesh, tetapi menghadapi tantangan saat ini. Aksi protes mahasiswa yang dimulai pada Juli berubah menjadi kekerasan setelah Hasina melontarkan komentar yang menyinggung. Lebih dari 100 orang, kebanyakan mahasiswa, tewas dalam tindakan keras pemerintah. Awalnya, protes menentang reformasi kuota pekerjaan untuk anak-anak pejuang kemerdekaan, tetapi meningkat setelah komentar Hasina. Mahkamah Agung membatalkan reformasi kuota tersebut. Meski demikian, protes belum mereda karena mahasiswa menuntut keadilan bagi korban tewas. Pemerintahan Hasina terguncang, dan pengamat memperingatkan potensi ketidakstabilan jika solusi tidak segera ditemukan. India, pendukung utama Hasina, memantau situasi dengan cermat, tetapi belum jelas sejauh mana mereka akan memberikan bantuan jika krisis memburuk.