Hasil Pemantauan Satgassus Polri: Distribusi Pupuk Bersubsidi di Magelang Terjamin Kelancarannya
Polisi memantau penyaluran pupuk bersubsidi di Magelang dan Gunung Kidul untuk mencegah penyalahgunaan. Tim yang dipimpin mantan Penyidik KPK Herbert Nababan menekankan distribusi pupuk harus tepat sasaran ke petani. Meski kuota pupuk subsidi ditambah menjadi 9,5 juta ton, serapan pupuk masih rendah (20%). Di Magelang, 4000 petani belum punya kartu tani sehingga kesulitan menebus pupuk. Polisi mengidentifikasi beberapa masalah: * Petani enggan menebus pupuk karena alokasinya sedikit (di bawah 1 sak). * Pengawasan ketersediaan stok pupuk di kios lemah. Solusi yang diusulkan: * PT Pupuk Indonesia memfasilitasi penebusan bersama di desa. * Petani dengan alokasi kecil disarankan menggunakan aplikasi I-Pubers. * PIHC mengintegrasikan transaksi kartu tani dan I-Pubers untuk menghindari kelebihan salur. * Pemeriksaan transaksi di kios dilakukan secara digital.