Hukum: Instrumen untuk Kesejahteraan Rakyat, Bukan Senjata Kekuasaan
Dalam pidatonya, Megawati Soekarnoputri mengkritik praktik hukum di Indonesia yang telah bergeser dari tujuan awalnya, yaitu untuk keadilan bagi rakyat. Kini, hukum justru digunakan sebagai alat kekuasaan. Megawati juga menyoroti adanya pihak yang memainkan hukum secara populis, membelokkan konstitusi demi kepentingan pribadi, dan membuat produk hukum tanpa landasan filosofis yang jelas. Hal ini menimbulkan rasa takut di masyarakat untuk mengutarakan kebenaran. Megawati menilai bahwa praktik hukum yang menyimpang tersebut telah mengubah watak kedaulatan rakyat dan mengancam demokrasi di Indonesia.