Investigasi Mengungkap Keterlibatan Mendalam Paspor Jerman dalam Konflik Suriah yang Berkelanjutan
Seorang pengungsi Suriah, Adam Yasmin, ditolak kewarganegaraan Jerman karena tidak mau membuat paspor Suriah. Birokrasi Jerman mewajibkan pengungsi mengajukan paspor dari negara asal, meskipun hal ini melanggar perlindungan bagi pengungsi yang tidak boleh dipaksa berhubungan dengan pemerintah asalnya. Pemerintah Jerman membela kebijakannya dengan alasan bahwa setiap negara berhak mengeluarkan paspornya sendiri. Namun, pembuatan paspor Suriah mahal dan hanya berlaku dua tahun, yang memicu kekhawatiran bahwa biaya tersebut dapat mendanai perang saudara di Suriah. Sebuah kampanye bernama #DefundAssad mendesak penghentian aliran dana ke pemerintah Suriah melalui peraturan paspor Jerman. Meskipun sebagian besar politisi setuju dengan tujuan kampanye, Kementerian Dalam Negeri Jerman menolak mengubah prosedur. Konsekuensinya, pengungsi seperti Adam Yasmin tetap tidak dapat memperoleh paspor Jerman, yang menghambat upaya mereka untuk mendapatkan kewarganegaraan dan mengintegrasi ke dalam masyarakat Jerman.