Jemaah Aolia: Kontroversi dari Perayaan Lebaran Prematur hingga Klaim Komunikasi Langsung dengan Tuhan
Jemaah Masjid Aolia merayakan Lebaran pada 5 April karena menurut pemimpin mereka, Mbah Benu, ia mendapat perintah langsung dari Tuhan melalui "telepon". Penentuan hari raya ini berbeda dengan umat Islam lainnya yang diperkirakan akan merayakan Lebaran pada 10 April. Mbah Benu mengklaim tidak menggunakan perhitungan, tetapi berdasarkan keyakinan spiritual bahwa malam ke-30 Ramadhan jatuh pada 4 April. 雖然 berbeda, Mbah Benu menghormati kelompok lain yang tidak merayakan Lebaran pada tanggal yang sama. Ia menyebut kelompoknya sebagai pengikut Tarekat Syattariyah yang memiliki pengikut hingga ke luar negeri. Putra Mbah Benu menjelaskan bahwa pernyataan "telepon ke Tuhan" hanyalah kiasan dan ayahnya menggunakan cara ibadah tertentu untuk menentukan awal dan akhir Ramadhan serta kedatangan Syawal. Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan bahwa Jemaah Masjid Aolia memiliki tata cara ibadah yang mirip dengan NU, tetapi berbeda dalam penanggalan bulan Ramadhan dan Syawal.