Kebergantungan Berkelanjutan pada Energi Fosil Menghambat Transformasi Bersih dan Pembangunan Ekonomi

Kebergantungan Berkelanjutan pada Energi Fosil Menghambat Transformasi Bersih dan Pembangunan Ekonomi

Indonesia memiliki dua program penting: bebas emisi (menargetkan nol emisi pada 2060) dan hilirisasi (meningkatkan nilai tambah ekonomi melalui pengolahan mineral). Namun, program hilirisasi masih bergantung pada energi fosil untuk membangun smelter, yang menambah emisi. Saat ini, kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara (PLTU) captive untuk hilirisasi meningkat pesat, setara dengan 72% dari kapasitas PLTU di Indonesia. Hal ini menghambat upaya pengurangan emisi dalam program bebas emisi. Untuk menyelaraskan kedua program, energi fosil dalam hilirisasi perlu diganti dengan energi bersih. Dengan begitu, hilirisasi dapat membantu mendanai program bebas emisi dan kedua program dapat berjalan seiring dan saling mendukung.