Kebutuhan dan Konteks yang Beragam Memengaruhi Jalan Transisi Energi
Indonesia bertekad untuk mencapai nol emisi pada tahun 2060 atau lebih cepat melalui transisi energi. Namun, Indonesia juga memprioritaskan pertumbuhan ekonomi untuk menjadi negara berpendapatan tinggi. Luhut menunjukkan bahwa Indonesia memiliki emisi per kapita yang lebih rendah daripada negara maju, yaitu sekitar 2,5 ton dibandingkan dengan rata-rata dunia 4,5 ton. Untuk transisi energi, Indonesia mempunyai 400 proyek prioritas, termasuk penghentian pembangkit listrik tenaga batu bara. Indonesia juga membutuhkan pendanaan yang besar untuk transisi ini. Menurut Luhut, transisi energi bukan hanya untuk mengurangi emisi, tetapi juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan industri ramah lingkungan. Indonesia menyambut kolaborasi dan investasi untuk mendukung upaya transisi energi ini.