Kelangsungan Bioavtur dari Minyak Jelantah Bergantung pada Volatilitas Harga Bahan Bakar Pesawat
Pengolahan limbah minyak jelantah menjadi bahan bakar pesawat (avtur) di Indonesia bergantung pada harga avtur di pasar. Jika harga avtur tinggi, minyak jelantah dapat menjadi komoditas yang menguntungkan. Indonesia memiliki potensi minyak jelantah yang melimpah, dengan potensi pasokan 1 juta liter per tahun. Namun, sebagian besar minyak jelantah tersebut diekspor. Pemerintah menargetkan pengolahan minyak jelantah menjadi bahan bakar berkelanjutan (SAF) untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar pesawat dalam negeri yang diperkirakan mencapai 7.500 ton liter pada 2030. Pembuatan payung hukum untuk SAF diharapkan selesai pada September 2024. Selain minyak jelantah, Indonesia juga menjajaki potensi rumput laut sebagai bahan baku bahan bakar nabati. Pengembangan industri SAF diperkirakan dapat menghasilkan keuntungan lebih dari Rp 12 triliun per tahun dan menarik investasi dari swasta dan BUMN.