Kemajuan Deteksi Gempa BMKG dengan Implementasi Teknologi Jepang
BMKG akan mengadopsi teknologi Earthquake Early Warning (EEW) dari Jepang dalam 2-3 tahun ke depan. Sistem ini dapat menginformasikan terjadinya gempa hanya dalam waktu 10-20 detik, sehingga masyarakat dapat mempersiapkan diri dan mengurangi dampak guncangan. Meski belum dapat memprediksi waktu gempa, EEW dapat memberikan informasi lebih cepat sehingga memudahkan tindakan pencegahan, seperti mematikan sistem kereta cepat atau mengosongkan fasilitas penting. Saat ini, BMKG sedang mengembangkan sistem tersebut, dengan kendala masih terbatasnya jumlah sensor di Indonesia yang hanya 500 titik, dibandingkan dengan Jepang yang memiliki 3.000 lebih sensor.