Kemajuan Signifikan: Penurunan Tajam Keluarga Beresiko Stunting Sebanyak 1,2 Juta
Jumlah keluarga berisiko stunting di Indonesia mengalami penurunan pada tahun 2023, dari 13,1 juta menjadi 11,8 juta. Penurunan ini disebabkan oleh perbaikan kondisi sanitasi, air bersih, dan kualitas rumah. BKKBN berfokus pada menciptakan keluarga berkualitas melalui program SIDAK (Seleksi, Dampingi, Beraksi) untuk mengatasi stunting. Indeks pembangunan keluarga (iBangga) digunakan untuk menilai kualitas keluarga berdasarkan aspek ketenteraman, kemandirian, dan kebahagiaan. Terdapat variasi indeks iBangga di antara provinsi, dengan beberapa daerah menunjukkan kebahagiaan tinggi meski kondisi ekonomi belum mandiri. Selain itu, Indonesia menghadapi fenomena populasi menua yang perlu diperhatikan, dengan meningkatnya angka harapan hidup dan penurunan populasi usia muda. Masyarakat harus mempersiapkan diri menghadapi tantangan populasi menua dan memastikan kualitas sumber daya manusia.