Kemendikbud Tinjau Ulang Buku Panduan Sastra Setelah Kontroversi
Kemendikbudristek menarik buku panduan sastra karena dikritik Muhammadiyah. Buku tersebut merekomendasikan buku-buku yang mengandung kekerasan dan seksualitas yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan. Buku panduan ini bersifat opsional dan tidak wajib digunakan oleh guru. Kemendikbudristek juga membentuk tim kurator untuk merekomendasikan karya sastra yang sesuai untuk bahan ajar siswa. Buku panduan yang direvisi akan berisi masukan dari berbagai pihak. Program "Sastra Masuk Kurikulum" bertujuan memperkenalkan sastra Indonesia dan mengembangkan literasi. Karya sastra diharapkan dapat menumbuhkan minat baca serta mengasah nalar, empati, dan nilai-nilai kemanusiaan.