Kepanasan yang Tak Tertahankan Memperburuk Tragedi Kemanusiaan di Gaza
Warga Gaza menghadapi dua krisis sekaligus: konflik dengan Israel dan gelombang panas mematikan. Gelombang panas ini disebabkan oleh perubahan iklim, membuat suhu di kawasan Timur Tengah melonjak lima kali lebih besar dan lebih tinggi 1,7 derajat Celsius dari suhu sebelum krisis iklim. Akibatnya, 1,7 juta pengungsi di Gaza kesulitan mendapatkan air, makanan, dan kesehatan. Mereka berdesakan di tenda dan tempat berlindung yang tidak mampu menahan panas, menyebabkan tiga kematian karena panas, termasuk dua anak-anak. Gelombang panas juga melanda wilayah Asia lainnya, seperti Filipina, Myanmar, Laos, Vietnam, India, Bangladesh, dan Thailand. Gelombang panas di Filipina dan Asia Barat diyakini disebabkan oleh krisis iklim. Perubahan iklim memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah ada, terutama di wilayah yang penuh sesak dan rentan panas.