Keprihatinan Meningkat: Penyandang Disabilitas di Cakung Terabaikan, 90% Belum Mencicipi Bantuan Sosial

90% atau sebanyak 4.723 penyandang disabilitas di Cakung, Jakarta Timur tidak menerima bantuan sosial (bansos) karena tidak terdaftar dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Sementara, 10% atau sekitar 550 orang yang pernah menerima bansos. Koalisi Nasional Pokja Disabilitas meminta pemerintah menggunakan data pendataan mereka sebagai data nasional disabilitas dan menjadikan hak-hak penyandang disabilitas termasuk hak atas bansos terpenuhi. Koalisi ini juga meminta revisi terminologi "penyandang cacat" di formulir Dukcapil menjadi "penyandang disabilitas" sesuai dengan Undang-Undang No. 8 Tahun 2016. Pemerintah DKI Jakarta akan mengusulkan hasil pendataan Koalisi Nasional Pokja Disabilitas kepada Kemensos agar penyandang disabilitas yang belum menerima bansos bisa dimasukkan ke dalam DTKS.