Kerja Sama Indonesia dan Inggris: Kembali Dikerahkannya Petani Indonesia untuk Bantu Panen Buah Musiman
Inggris kembali merekrut pekerja musiman asal Indonesia pada 2024 setelah sempat terjadi insiden pekerja kabur pada 2022. Untuk mencegah terulangnya hal tersebut, dilakukan mitigasi melalui perekrutan etis. Calon pekerja mendaftar langsung tanpa calo, menjalani tes seleksi, dan membayar sendiri biaya penempatan yang lebih rendah dari sebelumnya. Perekrutan ini melibatkan PT Mardel dan AGRI-HR, yang memperluas perekrutan di Indonesia karena potensi dan kepuasan perkebunan sebelumnya. Terkait pekerja yang kabur pada 2022, beberapa telah pulang atau dideportasi. Namun, mayoritas tetap tinggal di Inggris dan mengajukan suaka atau bekerja tanpa dokumen. Perekrutan etis diyakini dapat mencegah terulangnya kejadian tersebut. Inggris menetapkan kuota 47.000 pekerja musiman dari luar negeri pada 2024, dengan 45.000 untuk sektor perkebunan. Pekerja akan menerima gaji standar upah minimum Inggris selama enam bulan dan tidak dapat mengubah visa untuk bekerja di luar sektor tersebut.