Ketegangan Meningkat dalam Aliansi Marcos-Duterte Akibat Pertikaian tentang Penanggulangan Narkoba
Keluarga Duterte dan Marcos, dua dinasti politik besar di Filipina, menunjukkan tanda-tanda perpecahan. Awalnya, mereka bekerja sama memenangkan pemilu, namun kini keduanya saling melontarkan kritik. Rodrigo Duterte (Duterte) menyebut presiden saat ini, Ferdinand Marcos Jr. (Marcos), sebagai pecandu narkoba, sementara Marcos membalas dengan mengatakan Duterte melontarkan hinaan di bawah pengaruh obat. Beberapa perbedaan pendapat antara mereka meliputi: * Duterte mengkritik perang Marcos melawan narkoba, sementara Marcos mendukung Amerika dan memperkuat kemitraan militer. * Duterte berusaha menjalin hubungan erat dengan China, sementara Marcos menjaga jarak. * Duterte menolak menyerukan kemenangan di Laut China Selatan, sementara Marcos mengadvokasi peran yang lebih tegas. Meski Duterte dan Marcos menghindari serangan langsung, keluarga mereka terlibat dalam pertikaian publik. Ibu Negara Liza Marcos menuduh Sara Duterte (putri Rodrigo) gagal campur tangan saat ayahnya menyerang Marcos. Sara membalas dengan mengatakan perasaan pribadi Ibu Negara tidak relevan. Jika mereka pecah, kedua dinasti akan rentan dan dapat kehilangan dukungan. Sara Duterte tidak mungkin menang jika mencalonkan diri sendiri sebagai presiden pada tahun 2028, dan ayahnya mungkin menghadapi tuntutan hukum. Oleh karena itu, kedua pihak mendapat keuntungan dengan tetap bersatu, setidaknya hingga pemilu paruh waktu pada tahun 2026.