Kolaborasi Tak Biasa: Anggota NU dan Rabbi Yahudi Kunjungi Presiden Israel untuk Mempromosikan Harmoni Antaragama

Kolaborasi Tak Biasa: Anggota NU dan Rabbi Yahudi Kunjungi Presiden Israel untuk Mempromosikan Harmoni Antaragama

**Pertemuan Nahdliyin dengan Presiden Israel** Beberapa warga Nahdlatul Ulama (NU) bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog, menimbulkan kecaman. PBNU mengecam pertemuan tersebut yang dianggap melukai perasaan terhadap Palestina. **Tanggapan PBNU** PBNU menilai pertemuan itu tidak mewakili organisasi dan dilakukan atas nama pribadi. Kelima Nahdliyin tersebut terancam dipecat dari kepengurusan NU jika terbukti melanggar prinsip organisasi. **Salah Satu Dosen Unusia Terlibat** Satu dari lima Nahdliyin yang bertemu Herzog adalah dosen Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia). Unusia berencana menggelar sidang etik atas tindakan dosen tersebut. **Rabbi Yahudi Indonesia** Pimpinan Jemaah Yahudi Indonesia, Rabbi Yaakov Baruch, juga ikut dalam kunjungan ke Israel. **Tanggapan Pemerintah** Kementerian Luar Negeri menyatakan pertemuan tersebut tidak terkait dengan posisi resmi Indonesia. **Kritik dari Ormas Islam** Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Muhammadiyah mengkritik keras pertemuan tersebut. Mereka meminta Nahdliyin yang terlibat untuk meminta maaf dan menganggap tindakan mereka melanggar konstitusi Indonesia karena Israel tidak diakui secara diplomatik.