Krisis Literasi di Papua: 30% Murid Sekolah Dasar Tak Mampu Membaca

Krisis Literasi di Papua: 30% Murid Sekolah Dasar Tak Mampu Membaca

Papua memiliki tingkat literasi terendah di Indonesia, terutama di Asmat dan Wamena. Hal ini disebabkan oleh: * Akses terbatas ke buku dan bahan ajar * Kurangnya guru yang menguasai literasi secara baik * Minimnya fasilitas pendukung seperti tempat belajar yang kondusif * Budaya tutur yang kuat di masyarakat Papua * Lokasi geografis yang sulit dijangkau Anak-anak di Asmat hanya bisa membaca 11% dengan pemahaman, sementara di Wamena sering terjadi penutupan sekolah karena konflik sosial. Untuk meningkatkan literasi, Yayasan Wahana Visi Indonesia meluncurkan kampanye Run for The East. Literasi yang baik sangat penting untuk pendidikan dan masa depan anak-anak Papua.