Krisis Sepak Bola Indonesia: PSSI Mendesak Transformasi Radikal untuk Kemajuan

Krisis Sepak Bola Indonesia: PSSI Mendesak Transformasi Radikal untuk Kemajuan

Rangkuman: Anggota PSSI Arya Sinulingga mengaku "sakit perut" setelah melihat kondisi sepak bola Indonesia yang memprihatinkan. Saat menjadi pejabat pelaksana Asprov PSSI Sumatera Utara, Arya menemukan fakta minimnya kompetisi, pelatih, dan wasit berpengalaman. Dalam satu musim, klub akar rumput di Sumatera Utara hanya bertanding 8 kali, jauh dari standar minimum 30 kali. Jumlah wasit dan pelatih berlisensi juga sangat kurang, sehingga sulit menggelar kompetisi yang berkualitas. Kondisi serupa diperkirakan terjadi di seluruh Indonesia, kecuali Jawa Barat dan Jawa Timur. Sekjen ASBWI Souraiya Farina mengungkapkan masalah di sepak bola putri, yaitu minimnya pelatih berlisensi dan kurangnya kompetisi usia muda. Para pengamat berharap PSSI segera memperbaiki situasi ini dengan menggelar kompetisi dan melatih lebih banyak pelatih dan wasit.