Kritik Tajam Pakar terhadap Klaim Malaysia tentang 'Keuntungan Konservasi Orang Utan' dari Perdagangan Sawit

Kritik Tajam Pakar terhadap Klaim Malaysia tentang 'Keuntungan Konservasi Orang Utan' dari Perdagangan Sawit

Malaysia berencana menggunakan orang utan sebagai alat diplomasi, mirip dengan diplomasi panda China. Namun, para ahli konservasi mengkritik rencana ini. Berbeda dengan panda, orang utan banyak tersedia di kebun binatang dan populasinya di alam liar menurun. Memberikan orang utan ke negara lain dapat membahayakan upaya konservasi. Data menunjukkan bahwa populasi orang utan berjumlah sekitar 71.820 ekor di Sumatera dan Kalimantan, serta kurang dari 800 ekor di Tapanuli. Penurunan populasi ini disebabkan oleh hilangnya habitat dan perburuan. Oleh karena itu, para ahli menganggap rencana diplomasi orang utan Malaysia sebagai langkah buruk karena dapat memperburuk upaya konservasi dan tidak akan menarik banyak permintaan dari kebun binatang internasional.