Ledakan Pesat PLTU Batu Bara "Captive" Indonesia dalam Satu Dekade Terakhir

Ledakan Pesat PLTU Batu Bara "Captive" Indonesia dalam Satu Dekade Terakhir

Dalam 10 tahun terakhir, Indonesia telah meningkatkan kapasitas pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara yang dioperasikan oleh perusahaan tertentu (PLTU captive) hingga 10 kali lipat. Pada 2013, kapasitasnya hanya 1,4 gigawatt (GW), namun pada 2023 menjadi 10,8 GW. Kebanyakan PLTU ini digunakan untuk industri nikel, yang menjadi bahan penting untuk energi terbarukan. Namun, ekspansi PLTU captive direncanakan terus berlanjut dengan penambahan kapasitas 14,4 GW. Hal ini berpotensi menghambat rencana transisi energi ramah lingkungan Indonesia, terutama karena emisi dari PLTU captive dianggap sebagai ancaman besar. Pemerintah didesak untuk mempercepat pengembangan industri logam penting dan menghentikan PLTU batu bara dengan bantuan mitra internasional.