Mahasiswa Columbia Hadapi Konsekuensi Akibat Aksi Solidaritas Pro-Palestina
Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa yang menduduki kampus dalam aksi pro-Palestina. Keputusan ini muncul setelah pengunjuk rasa merusak properti dan memblokir pintu. Mahasiswa yang masih menduduki gedung akan diskors dan tidak diperbolehkan mengikuti aktivitas akademik dan rekreasi. Bagi mahasiswa senior, mereka berisiko tidak lulus. Ancaman ini tidak ditujukan pada tuntutan pengunjuk rasa, yang meliputi divestasi dari perusahaan pendukung Israel, transparansi keuangan, dan amnesti bagi peserta protes. Namun, universitas menegaskan bahwa tindakan kekerasan dan pelanggaran aturan kampus tidak dapat ditoleransi. Rektor universitas telah menolak tuntutan divestasi, tetapi menawarkan investasi dalam kesehatan dan pendidikan di Gaza serta meningkatkan transparansi investasi universitas.