Masoud Pezeshkian: Ahli Bedah Jantung yang Memimpin Iran Menuju Era Baru
**Rangkuman Berita** Masoud Pezeshkian, seorang reformis, terpilih menjadi Presiden Iran setelah mengalahkan Saeed Jalili dalam pemilu. Ini menandai pertama kalinya seorang pemimpin reformis berkuasa dalam hampir dua dekade. Pezeshkian berjanji untuk memoderasi pandangan konservatif, meningkatkan hubungan dengan Barat, dan meninjau kembali perjanjian nuklir. Namun, para analis skeptis atas kemampuannya untuk membawa perubahan karena Iran didominasi oleh kelompok ultra-konservatif. Pencalonan Pezeshkian, yang sebelumnya dilarang oleh Dewan Wali, dianggap sebagai tanda bahwa Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei mungkin ingin melunakkan sikap pemerintah terhadap beberapa masalah. Kemenangan Pezeshkian memberikan harapan kepada kaum muda dan pendukung hak-hak perempuan, meskipun ia menekankan kesetiaannya kepada Khamenei. Pezeshkian berencana untuk mengurangi sanksi internasional dengan menghidupkan kembali perjanjian nuklir dan meringankan pembatasan terhadap perempuan. Namun, ia harus bernavigasi di sistem politik Iran yang didominasi oleh kelompok konservatif untuk mendorong perubahan yang signifikan.