Melonjaknya Harga Tomat dan Bawang Merah Picu Inflasi Tertinggi di NTT

Melonjaknya Harga Tomat dan Bawang Merah Picu Inflasi Tertinggi di NTT

Di Nusa Tenggara Timur (NTT), tomat adalah penyebab utama inflasi, diikuti oleh bawang merah. Hal ini disebabkan oleh gangguan cuaca di daerah penghasil, seperti Jawa Tengah dan Jawa Barat, yang mengakibatkan turunnya produksi. NTT mengalami inflasi sebesar 0,31% (bulan ke bulan) dan 2,35% (per tahun). Inflasi ini terutama didorong oleh kenaikan harga tomat, transportasi udara, perhiasan emas, bawang merah, dan jeruk nipis. Namun, beras justru mengalami deflasi karena peningkatan produksi setelah musim panen. Deflasi beras terjadi di lima wilayah NTT, seiring dengan peningkatan produksi nasional. Pemerintah daerah dan Bank Indonesia bekerja sama untuk mengatasi inflasi NTT melalui strategi jangka pendek (meningkatkan ketersediaan pasokan) dan jangka panjang (meningkatkan produktivitas). Mereka melakukan operasi pasar murah, kerja sama antar daerah, dan program pendampingan bagi petani.