Menguak Asal-usul dan Sejarah Pemberian Gelar Haji di Indonesia

Menguak Asal-usul dan Sejarah Pemberian Gelar Haji di Indonesia

**Asal-usul Gelar Haji di Indonesia** Memberikan gelar "haji" (laki-laki) dan "hajjah" (perempuan) kepada jemaah haji Indonesia merupakan tradisi yang telah dilakukan sejak lama. Hal ini berawal dari perjuangan berat yang harus dihadapi para peziarah untuk pergi ke Tanah Suci, termasuk mengarungi lautan dan gurun pasir. Bagi yang berhasil menyelesaikan perjalanan tersebut, mereka dianggap mendapat kehormatan dan anugerah. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia menambahkan gelar "haji" atau "hajjah" sebagai bentuk pengakuan. Selain alasan keagamaan, penyematan gelar haji juga dipengaruhi faktor budaya dan kolonial. Cerita-cerita menarik tentang perjalanan haji membangkitkan minat masyarakat, dan tokoh masyarakat yang bergelar haji dipandang sebagai panutan. Pada masa kolonial, Belanda membatasi pergi haji karena takut pengaruhnya terhadap gerakan anti-penjajahan. Untuk mengawasi para jemaah, pemerintah Belanda mewajibkan mereka memakai pakaian dan gelar haji agar mudah dikenali. Namun, penting diingat bahwa gelar haji tidak boleh merusak keikhlasan beribadah. Haji yang mabrur adalah yang dilandasi keikhlasan dan perbuatan baik, bukan mengejar pengakuan sosial.