Mengungkap Hikmah di Balik Rugi Besar BUMN: WIKA, Whoosh, dan MRT Jakarta

Mengungkap Hikmah di Balik Rugi Besar BUMN: WIKA, Whoosh, dan MRT Jakarta

**Rangkuman Berita:** Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mengalami berbagai masalah sejak pembangunan hingga beroperasi. * **Pembiayaan:** Awalnya dijanjikan tidak menggunakan APBN, tetapi kemudian diberi suntikan dana negara melalui Penyertaan Modal Negara (PMN). * **Pembengkakan Biaya:** Biaya pembangunan membengkak dari Rp 17,64 triliun menjadi Rp 21,74 triliun. * **Pembangunan Serampangan:** Pembangunan pilar LRT dilakukan tanpa izin, mengakibatkan genangan air di tol dan kemacetan. * **Target Operasi Mundur:** Ditargetkan beroperasi pada 2019, tetapi baru beroperasi pada Oktober 2023. * **Kerugian BUMN:** WIKA merugi Rp 7,12 triliun akibat proyek KCJB, terutama karena beban bunga dan sengketa pembayaran. **Pelajaran yang Dipetik:** * Studi kelayakan ilmiah dan komersial yang kuat diperlukan untuk proyek besar seperti KCJB. * Harga tiket KCJB yang mahal tidak feasible secara bisnis. * Pertimbangkan untuk menggandeng negara lain selain China dalam proyek infrastruktur. **Perbandingan dengan MRT:** * Proyek MRT juga mengalami pembengkakan biaya dari Rp 22,5 triliun menjadi Rp 25,3 triliun. * Penyebabnya antara lain perubahan rencana jalur, kenaikan harga material, dan inflasi.