Mengungkap Kisah Dibalik Suara Ramah Juru Parkir Minimarket: Menentang Stereotip Negatif
**Rangkuman Berita:** **Juru Parkir: Profesi Serba Salah** Juru parkir sering dianggap sepele, tetapi kehadirannya diperlukan. Mereka bekerja keras tanpa perlindungan, seperti Taufik yang mengatur kendaraan di sebuah minimarket. Meski penghasilan tidak menentu, Taufik merasa nyaman dengan pekerjaannya. Namun, juru parkir kerap mendapat perlakuan tidak menyenangkan, seperti dimarahi, dicaci, bahkan dipukul. Mereka juga harus menangani kelalaian pengendara, seperti kunci kendaraan tertinggal. Di sisi lain, beberapa pengunjung merasa dilema dengan keberadaan juru parkir. Mereka dibutuhkan untuk mempermudah parkir, tetapi terkadang justru "memalak". Pengunjung seperti Gloria dan Nafa pernah terlibat konflik dengan juru parkir. Sosiolog UGM, Abe, menjelaskan fenomena ini sebagai kompleksitas masyarakat urban. Pengangguran mendorong orang untuk mencari rezeki dengan memarkir, sementara semakin banyak kendaraan pribadi di jalanan. Abe menekankan perlunya sistem jaminan kerugian konsumen untuk masalah perparkiran, transparansi pengelolaan, dan keterlibatan aparat pemerintah yang kompeten. Hal ini penting untuk melindungi juru parkir dan memastikan transparansi, sehingga berkontribusi pada ekonomi daerah.