Menuju Musim Haji: Jemaah Bersiap Menghadapi Kondisi Cuaca Panas yang Ekstrem di Arab Saudi
Ibadah haji tahun ini diperkirakan mengalami suhu yang meningkat hingga 2 derajat Celcius di Makkah dan Madinah. Meskipun akan ada upaya untuk mengurangi panas seperti sistem kabut dan lantai Masjidil Haram ber-AC, jemaah haji tetap akan menghadapi ibadah di luar ruangan selama 30 jam. Suhu yang meningkat ini menjadi risiko besar bagi kesehatan jemaah, terutama bagi mereka yang berasal dari negara dengan iklim yang tidak terlalu panas. Studi menunjukkan bahwa suhu di Arab Saudi telah meningkat secara signifikan dalam beberapa dekade terakhir, dan diperkirakan akan terus meningkat di masa depan. Perubahan iklim yang ekstrem ini menimbulkan masalah seperti gelombang panas, badai pasir, naiknya permukaan air laut, dan kekeringan. Arab Saudi telah berupaya mentransformasi energi dari minyak dan gas ke energi terbarukan, tetapi upaya ini belum cukup. Kebijakan yang berfokus pada kerja sama dan penelitian internasional serta kolaborasi lintas batas sangat penting untuk melindungi masyarakat dan jemaah haji dari dampak perubahan iklim yang berkelanjutan.