Menuntut Pertanggungjawaban dan Kedamaian bagi Korban 'Perang Narkoba' Filipina

Mary Ann Domingo, berusia 51 tahun, lulus SMA setelah 8 tahun mengupayakan keadilan atas pembunuhan suami dan putranya. Pada 2016, mereka dibunuh dalam penggerebekan narkoba. Pengadilan menjatuhkan hukuman kepada empat polisi yang terlibat. Domingo merasa kelelahan karena harus berpindah-pindah untuk perlindungan. Keluarga korban pembunuhan terkait narkoba mendapat perlindungan dari kelompok agama dan HAM, karena mereka merasa tidak aman. Pengacara Domingo, Kristina Conti, memuji keteguhannya dalam memperjuangkan keadilan. Temuan otopsi menunjukkan kedua korban ditembak secara sengaja. Domingo berencana melanjutkan pendidikan dan mengajukan tuntutan hukum. Dia termotivasi oleh impian keluarganya yang kini menjadi miliknya.