Mundurnya Airlangga: Dampak Potensial pada Stabilitas Golkar dan Masa Depan Politik Indonesia
Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto mengundurkan diri mendadak, hanya empat bulan sebelum Munas. Spekulasi masa depan partai mencuat, termasuk kemungkinan munculnya konflik baru dan perpecahan. Rapat pleno akan digelar untuk memilih pelaksana tugas ketum. Beberapa nama kandidat potensial adalah Agus Gumiwang, Bambang Soesatyo, Kahar Muzakir, dan Bahlil Lahadia. Pengamat menduga ada skenario eksternal yang mengintervensi dan mendesak Airlangga mundur. Hal ini dapat memicu dualisme kepemimpinan atau munculnya "Golkar Baru". Pengunduran diri Airlangga dianggap mengejutkan, mengingat prestasinya dalam meningkatkan perolehan suara Golkar pada Pemilu 2024. Motif di balik keputusannya masih menjadi misteri.