Para pakar memperingatkan kerugian finansial yang sangat besar jika krisis iklim tetap diabaikan.
Perubahan iklim dapat menyebabkan kerugian ekonomi besar, bahkan lebih besar dari yang saat ini diperkirakan. Studi ini menunjukkan bahwa perubahan iklim dapat mengurangi Produk Domestik Bruto (PDB) global hingga 12% jika suhu naik 1 derajat Celcius. Jika suhu terus meningkat hingga 3 derajat Celcius pada akhir abad ini, PDB dapat berkurang lebih dari 50%. Kerugian ini disebabkan oleh dampak perubahan iklim yang saling terkait, seperti gelombang panas, badai, dan banjir, yang merusak panen, mengurangi produktivitas pekerja, dan menurunkan investasi modal. Jika emisi karbon tidak dikurangi, kerugian ekonomi global dapat mencapai US$1.056 (Rp16 juta) per ton. Meskipun ekonomi akan terus tumbuh, pertumbuhan tersebut akan lebih lambat karena perubahan iklim. Studi ini menekankan bahwa biaya tindakan untuk memitigasi perubahan iklim (seperti beralih dari bahan bakar fosil) jauh lebih kecil dibandingkan dengan biaya perubahan iklim itu sendiri. Dengan kata lain, mengatasi perubahan iklim akan menghemat lebih banyak uang dalam jangka panjang daripada membiarkannya tidak terkendali.