Pedagang Puncak Tanpa Atap Akibat Lapak Dibongkar, Tidur Nestapa di Terpal
Pedagang bernama Apen dan Umi kehilangan tempat tinggal setelah warung mereka di Jalan Raya Puncak dibongkar. Mereka terpaksa tidur di tenda terpal di kebun teh. Apen juga terlilit utang Rp 10 juta dan bingung mencari penghasilan. Apen ragu pindah ke rest area Puncak karena pendapatannya nol di sana. Ia berharap Pemkab Bogor mengevaluasi konsep rest area agar pedagang mendapat pemasukan. Umi, pedagang lainnya, punya utang Rp 200 juta untuk bangun rumah. Ia mengaku kesulitan membayar utang jika tidak bisa berdagang di pinggir jalan. Mereka meminta pemerintah menata pedagang, misalnya dengan memberi warna seragam pada warung, agar kawasan tersebut tertata rapi.