Pelajaran Penting dari Kemerosotan Industri Manufaktur: Kasus Pabrik Sepatu Bata

Pelajaran Penting dari Kemerosotan Industri Manufaktur: Kasus Pabrik Sepatu Bata

Pabrik sepatu Bata di Purwakarta, Jawa Barat, ditutup pada 30 April 2024 karena kerugian berkelanjutan dan tantangan industri yang diperburuk oleh pandemi dan perubahan perilaku konsumen. Perusahaan mengalami kesulitan keuangan akibat permintaan yang menurun untuk produknya dan produksi yang melebihi kapasitas. Penutupan pabrik mengakibatkan pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi 233 karyawan. Meski telah berupaya selama empat tahun, perusahaan tidak dapat mengatasi kerugian tersebut. Alasan lainnya adalah kurangnya respons yang cepat terhadap perubahan pasar, termasuk tren sepatu kets (sneakers) dan kebangkitan pemain lokal yang gesit secara digital. Pemerintah menilai penutupan pabrik dilakukan untuk mengatasi kerugian dan membenahi bisnis. Namun, para pengamat menilai Bata menghadapi gangguan digital, milenial, dan pandemi yang menyebabkan perusahaan menjadi tidak relevan dengan generasi konsumen baru. Perusahaan juga tidak dapat memanfaatkan tren sneakers yang populer di kalangan anak muda.