Pelanggaran Kode Etik Penyelenggaraan Pemilu Marak, SETARA Institute Catat 329 Kasus

**Pelanggaran Kebebasan Beragama di Indonesia Meningkat** Pada tahun 2023, tercatat 217 peristiwa pelanggaran kebebasan beragama, meningkat dari 175 peristiwa pada tahun sebelumnya. Dari 329 tindakan pelanggaran, 114 dilakukan oleh negara (pemerintah daerah, kepolisian, TNI, dll.) dan 215 oleh non-negara (warga, individu, ormas). Pelanggaran paling banyak dilakukan oleh pemerintah daerah, diikuti oleh warga dan polisi. Pelanggaran yang sering terjadi adalah gangguan tempat ibadah, penggunaan delik penodaan agama, dan intoleransi masyarakat. Umat Kristen dan Katolik menjadi korban pelanggaran terbanyak. Muhammadiyah, sebagai organisasi Islam besar, juga menjadi sasaran pelanggaran. Kondisi kebebasan beragama belum menunjukkan perbaikan. Masalah syarat pendirian tempat ibadah dan penggunaan delik penodaan agama masih menjadi pemicu pelanggaran. Namun, terdapat transformasi positif pada Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang kini menjadi promotor toleransi dan mediator konflik.