Pemberdayaan EBT: Kunci Kemajuan Berkelanjutan bagi Negara Berkembang
Negara berkembang, seperti Indonesia, perlu didukung untuk mengembangkan energi baru terbarukan (EBT). Tanggung jawab pengurangan emisi gas rumah kaca harus dibagi rata. Target global EBT tidak boleh kaku dan membatasi negara-negara berkembang. Indonesia berkomitmen mencapai emisi nol pada 2060 atau lebih cepat, meskipun tidak bergabung dengan seruan peningkatan EBT tiga kali lipat pada 2030. Pengembangan EBT di Indonesia difokuskan untuk memenuhi kebutuhan energi domestik dan menurunkan emisi. Namun, EBT yang intermiten (tidak berkelanjutan) membutuhkan teknologi khusus dan biaya tambahan, sehingga pemanfaatannya perlu bertahap agar tidak mengurangi daya saing.