Pemimpin yang Diasingkan Telegram, Pavel Durov, Ditahan di Prancis
Pavel Durov, CEO Telegram, ditangkap di Prancis karena dugaan kurangnya moderasi di aplikasi tersebut. Telegram, yang populer di Rusia dan Ukraina, telah menjadi sumber berita yang tidak difilter selama perang Rusia-Ukraina. Penangkapan itu dipicu oleh penyelidikan polisi Prancis yang menganggap kurangnya moderasi memungkinkan aktivitas kriminal. Telegram tidak segera memberikan komentar, sementara pihak berwenang Prancis belum mengonfirmasi penangkapan tersebut. Mantan miliarder Rusia itu sebelumnya meninggalkan Rusia karena menolak permintaan pemerintah untuk menutup komunitas oposisi di platformnya yang lain.