Penggunaan PLTU Batu Bara Berkepanjangan Membahayakan Prospek Ekonomi ASEAN

Laporan terbaru ASEAN Centre for Energy (ACE) merekomendasikan mempertahankan batu bara sebagai sumber energi dengan teknologi penangkap karbon (CCS/CCUS). Namun, Institute for Essential Services Reform (IESR) memperingatkan bahwa mempertahankan batu bara akan meningkatkan risiko, seperti: * Teknologi CCS/CCUS tidak andal dan mahal untuk menekan emisi karbon dari PLTU batu bara. * Mempertahankan PLTU batu bara akan membuat negara ASEAN bergantung pada karbon jangka panjang dan menyulitkan transisi ke energi bersih. * Akan meningkatkan emisi karbon, aset energi fosil mangkrak, dan biaya ekonomi tinggi. IESR menekankan bahwa ASEAN harus fokus mengembangkan energi terbarukan, dengan target 57% pada 2030 dan 90-100% pada 2050. Mereka percaya bahwa menargetkan pengakhiran PLTU batu bara secara dini justru akan menarik investasi untuk energi terbarukan.